Tempo
07 Januari 1984. MAYOR Jenderal (pur.) Achmadi tutup usia Senin pertama tahun
1984 ini, pukul 07.50. Komplikasi jantung dan darah tinggi mengakhiri hayatnya
setelah dua minggu ia dirawat di RS Pertamina.
Sampai
akhir hidup, Almarhum belum berkeluarga. Lahir di Ngrambe. Ngawi, Jawa Timur,
56 tahun lalu, dia dikenal sebagai tokoh TRIP, seperti halnya Almarhum Mas
Isman dan Menteri Transmigrasi Martono. Seusai menjadi komandan Detasemen 11 Brigade
17 di Solo, Almarhum melanjutkan studi ilmu politik di Belanda dan Inggris. Di
zaman Orde Lama, ia dikenal sebaai tokoh Dewan Nasional, Front Nasional
Pembebasan Irian Barat, dan Dewan Pertahanan Nasional. Jabatannya dalam kabinet
dimulai tahun 1959 sebagai menteri transmigrasi, koperasi, dan pem’bangunan
masyarakat desa (transkopemada). Tahun 1964 diangkat sebagai menteri penerangan
sampai ditahan setelah Orde Lama tumbang. Setelah sepuluh tahun ditahan,
Achmadi dibebaskan, 1976. “Dia bukan PKI,” kata Soesanto, adiknya. Almarhum
adalah nasionalis tulen dan “Soekarnois” yang hidupnya banyak prihatin. Selasa
lalu Almarhum dimakamkan di Tanah Kusir, Jakarta, sesuai dengan pesannya agar
dikuburkan di pemakaman umum seperti rekan lamanya, Mas Isman.