Letjen H.M Sarbini Meninggal dunia


Tempo 03 September 1977. “DIN, mari makan sama-sama Bapak,” kata Letjen H.M Sarbini kepada wartawan Antara Nurdin A.S. Si wartawan cuma menjawab, dia lagi tugas.
“Ya sudah,” kata Sarbini lagi. “Kalau begitu, tidak mau ikut sama Bapak.” Dan Nurdin menjawab: “Bapak duluan, saya belakangan.” Sarbini, melihat Nurdin membawa kamera (dan Nurdin ini memang selalu bawa kamera dengan dandanan yang wangi rapi). minta dipotret. Tidak cukup sekali dua, tiga kali Nurdin harus menjepretkan kamera. “Sebab kalau (gagal sekali ini/tidak bisa motret saya lagi,” ujar Sarbini. Malam itu Sarbini – demikian juga para menteri dan penjabat tinggi lainnya mengenakan stelan hitam-hitam resmi yang disebut dinner jacket, hadir pada jamuan negara di Istana Negara untuk resepsi 17 Agustus. Sarbini orangnya pendiam. Kalau rekan-rekan menteri lainnya bergurau dia juga turut ketawa. Sesekali bahkan menimpali dengan kalimat yang kena dan lucu. Pendiamnya Sarbini tidak berbau keangkuhan atau keangkeran. Para wartawan, apalagi yang telah dikenalnya lama, sering diajak apa saja bagai mengajak seorang teman. Tanggal 21 Agustus HM Sarbini meninggal. Usianya 63 tahun. Biarpun telah dengan cepat dibawa ke ICCU RS Ciptomangunkusumo, jantungnya tidak bisa diselamatkan. Orang kelahiran Kebumen dan ayah dari seorang anak yang telah besar ini, dikuburkan di Taman Pahlawan Kalibata keesokan harinya. Tahun 1934 Almarhum duduk sebagai pegawai Badan Kesehatan Muhammadiyah di Semarang. Tahun 1943 masuk opsir Peta di Gombong hampir bersamaan dengan Presiden Suharto. Kariernya dalam kemiliteran menanjak terus, dan tahun-tahun 1956 – 1959 menjadi Panglima Divisi V Teritorial V Brawijaya. Selesai Seskoad, tahun 1960-1964 duduk sebagai Panglima Divisi VII/Diponegoro (sekarang Kodam). Tahun 1964 – 1966 Menteri Urusan Veteran & Demobilisasi, kemudian Menteri Transkop & Koperasi. Jabatan terakhir: Wakil Ketua I DPA. Almarhulll juga menjabat Ketua Legiun Veteran, Ketua Kwartir Nasional Gerakan Nasional Pramuka dan Ketua Yayasan Pesantren Luhur Pendidikan Tinggi Da’wah Islamiyah (PTDI).