Kodam, Banyak Operasi bisa Digelar

MENDESAKNYA keberadaan Komando Daerah Militer (KODAM) di Kalbar mendapat dukungan banyak pihak.Tak kurang kalangan DPRD berencana akan membahasnya secara khusus dengan pihak Pemda berkait dengan keinginan dan usulan perubahan status Korem menjadi Kodam di Kalbar.

Menarik untuk dicermati sejauh mana pentingnya keberadaan sebuah Kodam didaerah ini,perlu kiranya diketahui sejarah Kodam. Dimana sebelumnya di daerah ini telah ada sebuah Kodam yakni Kodam XII Tanjungpura yang kemudian tahun 1985 dilikuidasi menjadi Korem 121/ABW seperti sekarang.

Berikut ini catatan AP Post yang diambil dari berbagai sumber dan album sejarah seperempat abad Kodam XII Tanjungpura,17 Juli 1958-17 Juli 1983.

KEMERDEKAAN 17 Agustus 1945 disambut gembira pula pejuang Kalbar dan September 1945 sudah membentuk wadah perjuangan dengan nama PPRI (Pemuda Penyongsong Republik Indonesia) pimpinan Muzani A Rani, dr Sudarso, Hamdi Moursal dan beberapa pejuang lainnya.

Dalam perkembangannya timbul sejumlah kelompok pejuang lainnya, yang semuanya berjuang melawan penjajah. Diantaranya Persatuan Bangsa Indonesia Sambas pimpinan H Sirajd Saat, Ikatan Pejuang Kalimantan di Ketapang pimpinan Rahadi Oesman dan sebagainya.

Seluruh kekuatan dan badan perjuangan tersebut merupakan wadah dan cikal bakal perintis kekuatan TNI di Kalbar, sampai diresmikannya TNI di Kalbar awal Januari 1950 oleh Panglima TT.VI/Kalimantan Letkol Sukanda Bratamanggala.

Dalam perkembangannya teritorium VI Kalimantan yang berkedudukan di Banjarmasin, 2 Februari 1950 telah membentuk sub teritorium militer I Kalbar berkedudukan di Pontianak dibawah pimpinan Mayor Firmansyah.

Kemudian menjadi Brigade A dan kemudian berubah lagi menjadi brigade G sub teritorium militer I/ Kalbar. Kemudian 1 September 1952 Brigade G diubah lagi menjadi Resimen Infanteri 20 Teritorium VI/Tanjungpura.

Sejarah mencatat, mulai 17 Juli 1958 Resimen Infanteri 20 teritorium VI/Tanjungpura ditingkatkan menjadi Kodam Kalbar dengan panglima pertama Letkol Inf Suharto.Kemudian 12 Desember 1960 Kodam Kalbar diubah menjadi Kodam XII/Tanjungpura.

***

Banyak sejarah yang telah diukir Kodam XII Tanjungpura dalam rangka pemulihan keamanan dalam negeri terutama di Kalbar, melalui operasi-operasi khusus. Misalnya operasi pertahanan daerah (Dwikora) tahun 1963-1966. Operasi penumpasan G 30 S/PKI 1965-1966. Operasi sapu bersih menumpas gerombolan PGRS/Paraku tahun 1967, operasi sapu bersih II menumpas sisa-sisa gerombolan PGRS/Paraku dan dilanjutkan lagi dengan operasi sapu bersih III menghancurkan sisa-sisa gerombolan PGRS.

Operasi-operasi lainnya terus digelar, dengan sandi yang berbeda-beda mulai dari sisa-sisa PGRS/Paraku, penangkapan gembong PKI Kalbar SA Sofyan hingga berbagai operasi lainnya.

Tak hanya melakukan operasi sendiri yang melibatkan seluruh unsur dan kekuatan Kodam, mengantisipasi perembesan PKI/PGRS dari negeri jiran dilakukan operasi bekerjasama dengan 3-BIM dan RASKOM (Malaysia).

Disamping operasi di daerah sendiri, satuan tempur-satuan tempur yang dimiliki Kodam XII/Tanjungpura juga melakukan penugasan operasi ke luar Kalbar, diantaranya operasi penumpasan DI/TII di Jabar, Permesta di Toli-Toli Sulawesi Tengah, operasi Seroja Tim-tim sejak tahun 1979.

Kodam XII/Tanjungpura juga melakukan operasi bakti sosial ke masyarakat diantaranya operasi ABRI Masuk Desa, dan operasi manunggal sejahtera. Ketika masih menjadi Kodam pula, Kodam XII/Tanjungpura pernah mendapatkan penghargaan berupa Sam Karya Nugraha, 15 April 1974.

Dilihat dari sejarah dan keberadaan Kodam XII/Tanjungpura nyata terlihat betapa sebuah Kodam sangat dibutuhkan lagi di daerah ini.