Kisah Tiga Kota yang Penuh Romantika: Buku, Pesta dan Cinta

Kisah Tiga Kota yang Penuh Romantika: Buku, Pesta dan Cinta

Suasana Perayaan Dies Natalis ke-6 Universitas Indonesia tahun 1956
yang diselenggarakan oleh Fakultas Teknik di Bandung


"Universitas Indonesia, Universitas kami
Bandung, Bogor dan Jakarta, Pusat ilmu budaya bangsa
Kami mahasiswa, Pelambang cita
‘ngejar ilmu pekerti luhur, ‘tuk nusa dan bangsa

S’mangat lincah gembira
Buku pesta dan cinta
itulah hidup kami
Mahasiswa

Universitas Indonesia, Pelambang cita
Walaupun kami tersebar, Di tiga kota
Bandung Bogor dan Jakarta, Kami yang punya"


Bagi mahasiswa Kampus Ganesha generasi 1957-1959 yang pernah mengalami "kisah tiga kota yang penuh romantika" tentu pernah mendengarkan & menyanyikan lagu wajib tersebut, itulah Mars Genderang Mahasiswa UI.

UI pada masa awalnya memiliki fakultas yang tersebar di beberapa kota di Jawa dan Sulawesi. Selain fakultas di Jakarta yang terdiri atas Fakultas Kedokteran (FK), Fakultas Hukum dan Ilmu Pengetahuan Kemasyarakatan (FHIPK), Fakultas Sastra dan Filsafat dan Fakultas Ekonomi (FE) masih ada Fakultas Pertanian dan Kehutanan (FPKH) dan Fakultas Kedokteran Hewan dan Peternakan (FKHP) di Bogor, Fakultas Teknik (FT), Fakultas Ilmu Pasti dan Ilmu Alam (FIPIA), dan Akademi Pendidikan Jasmani (APD) di Bandung, Fakultas Kedokteran (FK) dan Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) di Surabaya, dan Fakultas Ekonomi (FE) di Makasar. Ketika pemerintah mendirikan Universitas Airlangga di Surabaya (10 November 1954) dan Universitas Hasanuddin di Makasar (10 September 1956), fakultas-fakultas yang berada di kedua kota itu pun dilepaskan atau melepaskan diri dari UI.

Pada masa fakultas-fakultas tersisa di tiga kota itulah “lahir” lagu itu. Lagunya digubah oleh mahasiswa FHIPK bernama Surni Warkiman, sedangkan liriknya juga diciptakan oleh mahasiswa FHIPK merangkap penyair, M. Husseyn Umar. Lirik lagu itu mencerminkan siapa, apa, dan bagaimana makhluk yang berjuluk mahasiswa itu. Tidak terlibat dalam kehidupan politik atau kehidupan yang aneh-aneh dan macam-macam. Dunia mahasiswa hanya terdiri atas tiga bagian yang saling melengkapi, tidak dapat dipisah-pisahkan: buku, pesta dan cinta.

Sementara dari sumber lain.... di tahun 1957 Prof. Bahder Djohan memprakarsai upaya pembuatan mars mahasiswa UI untuk membangkitkan semangat mahasiswa untuk membangun kegiatan intra-universiter sekaligus membantu membangun fungsi perguruan tinggi. Husseyn Umar yang ditugaskan untuk membuat lirik mars Genderang Mahasiswa UI (kini namanya disingkat menjadi Genderang UI) berkonsultasi dengan ibu dr. Siwabessy. Tetapi karena lama sekali responsenya sementara Dies Natalis 1957 sudah semakin mendekat, maka dicarilah seseorang untuk membuatkan partitur dari lirik Genderang Mahasiswa UI. Dalam situasi kepepet itu akhirnya pilihan jatuh kepada Godfried Sitompul, seorang mahasiswa Teologi di Pegangsaan Timur (Cikini).

Setelah Bandung dilepaskan pada tanggal 2 Maret 1959 dan menjadi ITB, tinggal fakultas-fakultas di Bogor dan Jakarta yang dimiliki UI. Sehubungan dengan itu, mulai masa perkenalan tahun 1960, lirik yang menyebut kota diubah menjadi kota "Bogor dan Jakarta", dan "di dua kota". Kata atau kalimat lainnya masih tetap. Namun kembali penyesuaian itu tidak berumur panjang.

Tanggal 1 September 1963 Bogor pun melepaskan diri dan menjadi IPB. Sebagai konsekuensinya, lagu itu pun harus disesuaikan lagi. Karena fakultas-fakultas yang tersisa hanya ada di Jakarta dan tersebar di Rawamangun dan Salemba, maka penyesuaian yang dilakukan pun berkenaan dengan kota Bogor dan Jakarta diganti menjadi "ibu kota Jakarta", di dua kota menjadi "di dua tempat", sedangkan kota Bogor dan Jakarta yang terakhir menjadi "Rawamangun dan Salemba".

Namun sumber lain menyatakan bahwa perubahan lirik tersebut sekitar tahun 1964 ”Ketika saya mengikuti masa perploncoan di FKUI tahun 1961, saya masih menyanyikan mars Genderang UI yang ada lirik ‘buku, pesta dan cinta’. Seingat saya, lirik itu diubah sekitar th 1964 karena ketika kami menghadiri Hari Sarjana UI di Istora pada tahun 1963 dimana Fak Pertanian UI Bogor terakhir bersama UI, kami masih bernyanyi:

Bogor, Bandung, Jakarta
pusat ilmu budaya bangsa"

"Lagu itu sama sekali jauh dari “bau politik”. Lagu itu seutuhnya menggambarkan tiga dunia yang merupakan wilayah kehidupan mahasiswa.
Sesudah Bogor dan Bandung melepaskan diri dari UI, pada waktu itulah lirik ‘buku, pesta dan cinta’ pun dihapuskan. Suasana waktu itu sedang berwajah revolusioner sehingga kata-kata ‘buku, pesta dan cinta’ itu ditabukan, konon dilakukan karena permintaan Bung Karno.”

Mars Mahasiswa Genderang Universitas Indonesia

versi asli 1957 digubah Surni Warkiman (FHIPK UI), lirik oleh M. Husseyn Umar (FHIPK UI)

Universitas Indonesia, Universitas kami
Bandung, Bogor dan Jakarta, Pusat ilmu budaya bangsa
Kami mahasiswa, Pelambang cita
‘ngejar ilmu pekerti luhur, ‘tuk nusa dan bangsa

S’mangat lincah gembira
Buku pesta dan cinta
itulah hidup kami
Mahasiswa

Universitas Indonesia, Pelambang cita
Walaupun kami tersebar, Di tiga kota
Bandung Bogor dan Jakarta, Kami yang punya


==============

Genderang Universitas Indonesia

setelah beberapa kali di-amandemen (seperti UUD 1945
http://static.kaskus.us/images/smilies/sumbangan/14.gif)...

Universitas Indonesia, Universitas kami
Ibukota negara, Pusat ilmu budaya bangsa
Kami mahasiswa, pengabdi cita
‘ngejar ilmu pekerti luhur, ‘tuk nusa dan bangsa

S’mangat lincah gembira
Sadar bertugas mulia
Berbakti dalam karya

Mahasiswa

Universitas Indonesia perlambang cita
Berdasarkan pancasila dasar negara
Kobarkan semangat kita demi ampere